Kabut asap di Samarinda membuat suasana ibukota Provinsi Kaltim itu mendung. Photo: mySAMARINDA.com/Abe
Sosialisasi terus dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda perihal memburuknya kabut asap di Kota Tepian. Photo: Dok. Humas Pemkot
|
mySAMARINDA.com - 20/10/2015 22:28 WITA
Kabut asap tebal yang menyelimuti Kota Tepian beberapa hari belakangan ternyata menjadi ancaman serius. Karena itu, warga diminta untuk sebisa mungkin mengurangi aktivitas luar ruangan.
Pasalnya, ancaman yang paling serius jika terus-terusan menghirup udara tak segar, siap-siap terkena penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Kalaupun terpaksa keluar, harus bisa menggunakan pelindung tubuh, khususnya masker.
Berbagai macam upaya sudah dilakukan pihak, salahsatu contoh yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, meski tak banyak waktu, pihaknya tak lantas tidak tinggal diam.
Sosialisasi terus mereka lakukan dengan membagikan ribuan masker kepada masyarakat. Berikut menyebar pamflet dan spanduk imbauan perihal informasi bahaya kabut asap. "Kita minta kepada setiap Puskesmas yang ada di sleuruh Kota Samarinda untuk mensosialisasikan ini. Biar masyarakat bisa tahu," terang Kepala Seksi Promisi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat DKK Samarinda, drg Deasy Evriyani.
Sejauh ini lanjut dia, memang belum ada lonjakan angka warga yanga terserang ISPA. Namun, ISPA sangat berpotensi untuk menyerang siapa saja tanpa memandang kelompok umur. Apalagi, sejauh ini tak ada obat anti bodi untuk menangkal ISPA selain dengan pencegahan.
"Ya, langkah pencegahannya dengan mengedepankan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) serta mengurangi aktivitas luar ruangan dan selalu menggunakan masker," terangnya.
Dari pemantauan terhadap kualitas udara di Samarinda selaam tiga hari terakhir, menunjukkan kualitas udara di Samarinda saat ini tidak sehat. Kualitas udara berada di kotak warna coklat atau setingkat lagi berada di level warna merah yang berarti sangat tidak sehat. Sedangkan paling buruk berada dilevel warna ungu.
Adapun kualitas udaranya paling tidak sehat itu di Samarinda terjadi pada pagi hari hingga pukul 11.00 Wita. "Tapi bukan berarti malam hari aman saja. Makanya kami imbau supaya tetap pakai masker. Kami juga dalam waktu segara surati Disdik (Dinas Pendidikan) supaya bisa mengumbai ke sekolah-sekolah untuk tidak banyak beraktivitas di luar ruangan," pungkasnya. (KOT/AHS)
|